Kamis, 07 Juni 2012

Obyek Wisata Pangandaran Green Canyon

Tidak hanya Bali, obyek wisata yang terkenal dengan keindahan alamnya. Di Jawa Barat, tepatnya di Kabupaten Ciamis, terdapat kawasan Pangandaran yang terkenal sebagai kawasan obyek wisata pantai yang sangat indah.

Selain Pangandaran, masih ada beberapa obyek wisata lain yang tidak kalah indahnya. Salah satunya adalah Cukang Taneuh atau yang dikenal dengan sebutan Green Canyon.
Obyek wisata ini berlokasi di Desa Kertayasa, Kecamatan Cijulang, dan berada di sepanjang sungai Cijulang — sekitar 31 km dari Pangandaran. Julukan Cukang Taneuh muncul karena di tengah sungai tersebut terdapat sebuah jembatan dari tanah selebar 3 meter dengan panjang 40 meter.
Jembatan tersebut menghubungkan dua desa yang juga menjadi obyek wisata terkenal, yakni Desa Kertayasa dengan Desa Batukaras. Di Desa Batukaras terdapat Pantai Batukaras yang terkenal sebagai kawasan berselancar air (water surfing).
Sedangkan sebutan Green Canyon muncul, karena biasanya pada musim kemarau air di dasar sungai akan terlihat berwarna hijau. Tapi, ada juga yang mengatakan julukan itu muncul dari dua orang wisatawan Eropa asal Perancis dan Swis bernama Frank dan Astrid.
Saat itu, pada tahun 1990-an, keduanya datang untuk melakukan wisata sungai di Cijulang. Mereka kemudian menyusuri sungai dari muara di Pantai Batukaras. Setelah kedua wisatawan itu berhasil menyelesaikan misi, terkuaklah rahasia Cukang Taneuh yang selama ini dianggap angker dan menakutkan. 
Kemudian, dari mulut ke mulut, informasi keindahan Cukang Taneuh menyebarluas. Dari situ kemudian Pemerintah Kabupaten Ciamis memutuskan untuk membangun kawasan tersebut menjadi sebuah obyek wisata baru yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas.
 

 Green Canyon menjadi sangat terkenal, karena panorama sungainya sangat indah. Mereka yang berkunjung kesana pasti akan terpana oleh keindahan aliran sungai yang sepanjang Cijulang. Keindahan itu akan selalu menyambut wisatawan begitu masuk ke gerbang obyek wisata tersebut. Sungai tersebut begitu istimewa, karena memanjang dan membelah sebuah kawasan ngarai yang struktur fisiknya sangat mengagumkan. Mereka yang pernah berkunjung ke Green Canyon di Colorado, Amerika Serikat, pasti akan sepakat kalau ngarai di Cijulang itu sangat mirip Green Canyon. 
Mereka yang belum pernah mengunjunginya, pasti akan tertantang untuk bisa kesana. Karena, akan diajak beriwsata menikmati keindahan ngarai dengan berperahu. Sambil menikmati wisata perahu yang bisa dinaiki dari Dermaga Ciseuruh, pelancong akan disuguhi pemandangan alam yang luar biasa di sepanjang sisi kiri dan kanan sungai. Berbagai binatang, seperti monyet, pun selalu siap menyambut wisatawan dengan teriakan-teriakannya.


Untuk bisa sampai ke titik pertama, kita harus melewati alur sungai yang cukup tenang selama hampir 15 menit. Setelah melewati ‘lorong’ sungai, kita selanjutnya akan berjumpa dengan sebuah tempat yang memaksa kita harus turun dari perahu. Di tempat tersebut, kita akan menjumpai deretan batu karang yang sangat indah dengan hiasan stalaktit dan stalagmit yang memesona. Batu karang juga yang memaksa kita untuk tidak melanjutkan perjalanan dengan perahu, karena alur sungai terhalang olehnya hingga sungai pun nampak bertingkat seperti tangga. 
Tapi, kita tidak perlu khawatir meskipun tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan perahu. Karena, pada titik inilah, wisatawan sebenarnya akan ditantang untuk bisa melihat keindahan Green Canyon yang sesungguhnya. Pilihannya: kita harus berani berenang hingga sampai ke hulu sungai. Pilihan berenang ini biasanya sangat dihindari oleh wisatawan domestik. Justru, wisatawan mancanegara yang biasanya sangat antusias untuk melakukannya hingga ke hulu. Mereka yang melakukannya pun pasti tidak akan kecewa. Pasalnya, jika berhasil melewati rintangan sungai yang berarus pelan dengan kedalaman sekitar 10 meter, selanjutnya kita akan disuguhi pemandangan air terjun Palatar yang sangat memesona.
 Saat melakukan perjalanan dengan cara berenang itu, sekali lagi, wisatawan akan ditemani deretan tebing berbatu yang dihiasi stalaktit dan stalagmit. Luar biasa! Bagi wisatawan yang tidak bisa berenang pun sebenarnya masih disediakan pilihan yang cukup ampuh. Di dermaga tebing tempat pemberhentian akhir perahu, ada beberapa orang warga setempat yang menyewakan ban. 
Jika tertarik mengunjung Green Canyon, ada baiknya jika Anda memilih waktu pada musim kemarau. Karena, biasanya pada musim tersebut air sungai akan sangat jernih dan berwarna hijau tosca. Pesona itu akan membuat Anda akan merasa betah berperahu di sana. 
Untuk berjaga-jaga, Anda sebaiknya membawa jas hujan atau baju ganti yang lengkap saat hendak berangkat ke Green Canyon. Karena, biasanya air akan mengucur deras dari dinding stalaktit dan stalagnit tebing yang ada di sana. Untuk akses berperahu, disana tersedia armada perahu yang cukup banyak. Ada 100 unit perahu yang siap setiap saat mengantar wisatawan. Setiap perahu akan dilengkapi seorang juru sopir dan petugas bantu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar